Skip to main content

Featured

Dan ini adalah koleksi video tutorial Audacity Indonesia yang ada di Youtube.

Audacity Bisa Buat Ngapain Aja Sih?

Meskipun gratis, Audacity bukanlah software 'lemah'. Hanya imajinasimu-lah yang menghalangi kemampuan Audacity dalam mengolah karya audio.

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Ada tiga fungsi utama Audacity: 

  1. Merekam suara
  2. Mengedit/manipulasi file audio
  3. Mengubah file type audio


Dari tiga poin di atas, bisa kita simpulkan bahwa kita bisa menggunakan Audacity untuk apa saja, asal masih di dalam konteks tiga hal di atas.

Mau bikin presentasi audio? bisa. Mau mengedit rekaman audio, bisa. Mau restorasi suara yang jelek, bisa. Mau digilalisasi rekaman analog (kaset, vinyl, dll) bisa. Sekedar convert audio dari satu tipe ke tipe yang lain, bisa juga.

Jadi audacity ini adalah software pengolah audio. Sama layaknya software pengolah kata, Audacity bisa digunakan untuk mengolah segala jenis audio. Dari apa mau ke mana, bisa. Asalkan dia bentuknya audio.

Yang perlu diperhatikan di sini adalah limitasi, atau sebatas apa yang Audacity bisa kerjakan dengan baik. Ketika artikel ini saya tulis, sudah sekitar 6 atau 7 tahun saya bekerja di bidang produksi audio untuk keperluan siaran radio. Dari rentang waktu tersebut, saya lebih banyak menggunakan adobe audition (AU), ketimbang Audacity.


Di AU, saya bisa dengan mudah mengolah dan memanage banyak track (kadang lebih dari 10 track), thanks to their sleek interface. Nah, di Audacity ini bisa saja dilakukan. Tetapi agak susah karena tampilannya hanya satu atau dua warna saja. Dan semakin menggunakan Audacity, saya semakin berpikir kalau dia (audacity) memang tidak dibuat untuk mengatur track yang buanyak. Audacity lebih ke fokus editing dengan satu-dua-tiga track saja. 1-3 track masih OK, tapi lebih dari 5 track akan terasa horror.

Bicara masalah Non-Destructive Editing, yang berarti kita bisa dengan mudah mengembalikan kembali file audio yang sudah di edit, Audacity kalah telak.

AU tidak 'merusak' file audio. Semua file audionya masih utuh, walaupun sudah kita potong, gulung, kasih efek, dan lain sebagainya. Ini memudahkan kita untuk merubah -katakanlah- satu file audio, di tengah tumpukan karya audio yang sudah tertata dengan baik. Sebaliknya, di Audacity, setiap langkah editing dihitung 'merusak' file audio. Jadi agak susah untuk mengedit satu file audio yang ada di tengah tumpukan file audio. Ini sebenarnya bisa dilakukan dengan ctrl + z dan satu fitur yang dinamakan Sync-Lock Track. Tapi tetep aja, dalam prakteknya, repot.

Ini dia, dua limitasi Audacity yang bagi saya (sekali lagi, buat saya pribadi) agak merepotkan.

So, back to the track. Jadi basicly kamu bisa ngapain aja dengan Audacity, asalkan itu adalah porses pengolahan audio. 

Kalau kamu adalah pemula, saya merekomendasikan Audacity untuk mengerjakan proyek audiomu. Karena selain gratis, dia ini powerful lho. 


Tapi kalau kamu adalah profesional, silahkan gunakan audacity untuk obyek perbandingan. Kalau kamu suka, Alhamdulillah. Tapi kalau kurang cocok untuk pekerjaanmu, ya, jadi menambah pandangan saja, bahwa diluar sana, ada satu software pengolah audio gratisan yang powerful.

Jadi, kalau teman-teman sendiri menggunakan audacity buat ngapain aja? Tulis di komen yuk.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Comments

  1. Maaf mind mau nanya Bisa buat jernihin suara rekaman d hp androit gak mind

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts