Skip to main content

Featured

Dan ini adalah koleksi video tutorial Audacity Indonesia yang ada di Youtube.

Berkenalan dengan Interface Audacity


Berkenalan dengan Interface Audacity

Assalamu'alaium wa rahmatullahi wa barakatuh. 
Kali ini kita akan berkenalan dengan 'Muka' si ganteng Audacity.


Seperti yang kita lihat, Audacity memiliki interface yang, kalau boleh saya bilang primitif, untuk jaman sekarang. Tapi jangan sampai 'muka' yang alakadarnya ini membuat kita memandang software ini dengan sebelah mata. Karena, percayalah, Audacity ini powerful dan efisien. Cocok untuk proyek kecil sampai proyek medium. Oke, cukup ngobrolnya, sekarang kita akan berkenalan dengan muka si Audacity, sekaligus langsung praktek.


Berkenalan dengan Interface Audacity
Ini adalah workspace (area kerja) Audacity versi 2.1.2 di Windows 10

Sekarang, coba kamu buka Audacity yang usdah terinstall. lalu coba kamu masukkan satu file audio mu. Apa saja. Bagaimana cara memasukkan suara ke Audacity? Paling gampang adalah dengan men-drag (menyeret) file ke dalam interface Audacity, atau bisa juga dari menu File -> Open. Audacity mensupport banyak tipe suara. Mulai dari MP3, WAV, dan lain sebagainya. Atau, kalau kamu mau, kamu bisa unduh contoh suara saya di sini. Nanti akan jadi sepert ini.

Atau, kalau kamu mau, kamu bisa kok, merekam suaramu sendiri :)

Berkenalan dengan Interface Audacity


Note: Saat kamu memasukkan file untuk pertamakalinya, kadang ada pilihan copy file atau read from the source. untuk latihan, pilih copy. Memang pilihan ini membuat save file lebih besar, tapi ini untuk menjaga agar file aslinya tetap aman 'tak tersentuh'.

Nah, mari kita lihat lebih dekat file audio mu. Coba perhatikan di sisi kirinya. Ini dinamakan dengan Track Menu. Semua file audio yang masuk ke Audacity pasti punya Track Menu. Kalau tampilannya terlalu kecil, kamu bisa menarik file supaya membesar,. Caranya, tempatkan kursormu di batas bawah sampai berbentuk panah, lalu drag (seret) ke bawah, hingga seperti ini:

Berkenalan dengan Interface Audacity
Memperbesar tampilan file audio

Nah, sekarang sudah kelihatan bukan?

Berkenalan dengan Interface Audacity
Track Menu

Di Track Menu bagian paling atas ada nama file, dibawahnya ada file property, tombol Mute dan Solo, lalu slider volume dan slider panning di bagian bawah. Kita akan membahas tombol-tombol itu nanti. Oiya, kamu lihat tombol bergambar panah atas? Coba deh kamu klik.

Kalau kamu memasukkan file audio yang sudah memiliki nama, maka di Title Track (Nama Track) akan tertera nama file audio mu. Tapi, kalau kamu merekam langsung di sini misalnya, maka nama track mu hanya tertera 'Voice'. Kalau seperti itu, saya -sangat- merekomendasikan untuk mengganti namanya. Misalnya VO (Voice Over), atau juga bisa nama yang mendeskripsikan file audio mu. Penamaan file ini akan ~sangat~ berguna kalau kita membuat proyek besar nanti.


Berkenalan dengan Interface Audacity
Mengganti nama track bisa dilakukan dengan mengklik tanda panah kecil di samping nama track, lalu pilih 'name'

Nah, sekarang kita bergeser ke Transport Bar. Tentunya kamu sudah tau dong, fungsi tombol-tombol ini? Nah, sekarang coba kamu pencet-pencet. Apa yang terjadi kalau kamu menekan tombol merah?

Tutorial Audacity Bahasa Indonesia
Transport Bar dari kiri ke kanan: Pause - Play - Stop - Skip to start - Skip to end - Record

Sekarang coba kamu tekan tombol Space/spasi. Apa yang terjadi? Iya, secara default, tombol spasi adalah shortcut dari play dan stop. Kini gunakan mouse mu untuk klik kiri dan kanan di sepanjang tempat di dalam file audio mu. Apa yang terjadi? Oke, klik kiri menandai seleksi, dan klik kanan.... tidak berfungsi. Tekan spasi lagi. Sekarang kamu tahu kalau kamu bisa memutar (play) file audio dari mana saja. Gimana, mulai asyik bukan?

Last but not least, coba kamu klik Zoom Tool (gambar kaca pembesar), lalu klik kiri beberapa kali di file audio mu.

Berkenalan dengan Interface Audacity
Comand Tools
Lalu klik tanda Fit Project (kaca pembesar paling kanan):

Berkenalan dengan Interface Audacity
Magnifier Tools

Apa yang terjadi? Coba bandingkan dengan menggunakan Zoom Tool. Klik kiri beberapa kali, lalu klik kanan beberapa kali? Bagaimana perbedaannya?

Hehe, gimana? asyik ya? Ini baru ‘kulitnya’, Insyallah semakin dalam kita belajar, ini akan lebih asyik lagi. Oke, kalau sudah, mari kita save proyek kecil ini, dengan meng-klik tanda disket atau lewat File -> Save As. Kamu bisa menyimpannya dengan nama 'Latihan 1' atau dengan nama yang lebih keren dari itu, hehehe. 

Kalau kamu mau tanya, punya saran atau sekedar say hallo, boleh kok, coret-coret di bawah :)

Comments

Popular Posts